Ini Dia 6 Tahapan Pelaksanaan Pada Konstruksi Bangunan Yang Perlu Diketahui

pavingsobo.com– Dalam Hal pembangunan proyek dalam sekala besar maupun kecil tentunya butuh managemen konstruksi yang baik dan benar agar supaya dalam pengerjaan serta pelaksanaan berjalan dengan lancar untuk menciptakan tahapan-tahapan tersebut Diperlukan metode yang berbeda untuk menerapkan sistem manajemen yang baik, tergantung pada jenis konstruksinya. Manajemen mengembangkan dan mengarahkan metode untuk menggunakan sumber daya dan peralatan untuk mencapai tujuan proyek. Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, manajemen konstruksi mencakup standar metode standar yang digunakan di setiap bangunan (rumah, gedung, dll). Metode-metode ini adalah sebagai berikut.

Baca juga: 5 Macam Jenis Besi Beton Ulir Dan Polos Dalam Kebutuhan Proyek Kontruksi

Pendahuluan dalam pengerjaan

Pekerjaan persiapan merupakan persiapan pertama yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan suatu proyek. Pada tahap ini, semua perijinan yang diperlukan untuk proses konstruksi telah diambil dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan harus disiapkan di lokasi sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan. Untuk melengkapi manajemen lapangan, program rinci harus disiapkan sebelum pekerjaan dimulai.

Kontraktor juga harus mempertimbangkan kondisi lokasi sebagai berikut.

Jumlah pekerjaan yang menunjukkan batas minimum yang harus dipenuhi. Hal ini untuk mencegah agar proyek tidak menyimpang dari rencana.
Kontraktor memeriksa kondisi lapangan seperti kontur tanah, sifat dan ruang lingkup proyek sehingga tidak mempengaruhi estimasi biaya dan waktu.

Untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan proyek, kontraktor diharuskan melakukan pengukuran sesuai target dan perkiraan waktu dan biaya proyek.
Namun, jika terjadi ketidaksesuaian, kontraktor tidak diperbolehkan melakukan tindakan perbaikan sebelum mendapat izin dari manajemen konstruksi.

Selain itu, pada tahap ini perlu dilakukan tindakan pembersihan yang wajib dilakukan kontraktor untuk membersihkannya dari hal-hal yang dapat menghambat proses konstruksi. Misalnya, tapak harus bersih dari pepohonan hingga akarnya agar tidak merusak struktur tanah bangunan.

Baca juga: Mau Bangun Rumah Tapi Anggaran Dana Terbatas? Bisa Kok Simak Tips di Bawah Ini

Pekerjaan tanah dan pasir

Tahapan ini meliputi penggalian pondasi, penimbunan kembali galian dan pemadatan setiap lapis hingga mencapai titik tiang pancang yang direncanakan. Pada tahap ini terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kontraktor, seperti:

Periksa lokasi dan dimensi galian sesuai dengan gambar dan dapatkan izin dari pengawas lapangan.
Penggalian tanah pondasi dimulai setelah pemasangan bouwplank dan persyaratannya disetujui oleh Direktur/Pengawas Lapangan. Fondasinya terbuat dari batu gunung berkualitas tinggi dan mengandung lumpur dan tanah liat Perkenalan Menggunakan batu bata.

Dasar galian harus mencapai tanah padat dan bersih dari kayu, kotoran dan partikel tanah.
Timbunan kembali yang meliputi timbunan pasir, timbunan tanah dan timbunan tanah galian sesuai gambar proyek.

Pekerjaan pembangunan

Tahapan ini meliputi pemasangan dari beton bertulang ke beton tidak bertulang. Kualitas beton sangat tergantung pada bahan yang digunakan:

Baca juga: 5 Perbedaan Rumah Subsidi Dan Rumah Komersil

semen Portland

Dan juga semen yang digunakan harus benar Panas Atau tidak mengeras. Kontraktor wajib memenuhi persyaratan penyimpanan semen untuk memastikan kualitas semen tidak terlalu cepat mengeras.
Dan juga semen yang digunakan harus benar Panas Atau tidak mengeras. Kontraktor wajib memenuhi persyaratan penyimpanan semen untuk memastikan kualitas semen tidak terlalu cepat mengeras.

Air bersih

Air yang dipilih sebagai campuran kedua beton tersebut adalah air murni yang memenuhi persyaratan PBI 1971, yaitu tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan kimia lain yang mempengaruhi mutu beton.

Kerikil

Kerikil juga disebut batu pecah. Sebagai bahan campuran beton, agregat yang dipilih harus memenuhi persyaratan PBI 1971, antara lain gradasi baik, persyaratan kekerasan tinggi, kadar lumpur > 1% dan tidak berpori.

Pasir

Tidak berbeda dengan bahan lainnya, pasir harus memenuhi syarat mutu PBI 1971, pasir buatan dari batu pecah atau pasir alam, bergradasi halus, berbutir tajam, tidak berpori dan tidak mengandung lanau > 5%.

Besi beton

Baja beton lebih dikenal sebagai baja tulangan. Baja beton yang baik harus memenuhi persyaratan PBI 1971 yaitu bebas dari minyak/karat/cacat.

Baca juga: Rekomendasi Perumahan Syariah Bekasi 2023 Harga Kurang Dari 500 Jutaan

Kayu

Dalam pembuatan beton, kayu yang memenuhi syarat untuk digunakan adalah kayu yang bentuk dan karakteristiknya tidak mengurangi mutu bangunan serta tidak memenuhi syarat dan ketentuan PPKI NI-5.
Setelah beton terpasang, dilanjutkan dengan pekerjaan atap yang meliputi semua detail, gorden, penutup atap sesuai dengan rencana proyek. Perlu diperhatikan bahwa bahan atap yang paling baik untuk digunakan adalah yang berstandar Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti genteng. Atap logam demikian juga atap logam nok. Selain itu, atap harus ditopang oleh rangka yang terbuat dari kayu grade 11 yang berkualitas baik.

Pekerjaan lantai

Pemasangan lantai direncanakan berdasarkan panduan manajemen konstruksi serta desain proyek. Jika lantai dipasang ubin, kontraktor harus mengikuti instruksi dari manajemen konstruksi. Pada dasarnya pemasangan karpet lantai harus bersih, tidak retak atau goyah. Jika pemasangan ubin tidak bersih atau tidak sesuai dengan desain proyek, sebaiknya dibongkar dan dipasang kembali.

Pekerjaan instalasi listrik

Elemen yang tidak kalah pentingnya adalah instalasi listrik. Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan kelistrikan di Indonesia. Pada tahap ini pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh komponen kelistrikan sampai dengan tahap uji coba hingga listrik dapat menyala dengan baik.

Baca juga: Rekomendasi Asuransi Kebakaran Rumah Terbaik 2023

Pekerjaan penutup

Penutupan ini meliputi pembersihan dan pemeliharaan. Dalam pekerjaan pembersihan, kontraktor diharuskan membersihkan seluruh bagian proyek, seperti lantai, dinding, langit-langit, pintu, jendela, atap, dan lain-lain, hingga bangunan siap huni. Sedangkan selama pemeliharaan, kontraktor berkewajiban mengganti barang-barang yang rusak sesuai tujuan proyek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *