Sinyal Resesi tahun 2023 masih adakah harapan Investasi Properti?

pavingsobo.com-Bank Indonesia menilai risiko negara kepulauan itu jatuh ke dalam resesi ekonomi sangat rendah. Namun penurunan ekspor merupakan salah satu dari sekian banyak konsekuensi bagi provinsi yang ditopang oleh industri manufaktur tersebut. Prospek pemulihan ekonomi Kepulauan Riau masih lebih menjanjikan dibandingkan kekhawatiran resesi tahun depan.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam Achiar Arfan dalam pidato setengah jamnya menyampaikan optimismenya sebagai pembicara Forum Pembangunan Ekonomi Batam Pasca Pandemi 2022.

Optimisme Achiar didorong tren pasar properti yang bergerak pascapandemi dan banyaknya proyek pembangunan di Batam. Proyek-proyek strategis di Batam meningkatkan kepercayaan penjualan dan pengembangan properti, seperti Bandara Hang Nadim dalam konsorsium Angkasa Pura 1 dan pengembangan rencana besar KEK Kesehatan. Kepemilikan properti untuk orang asing dikombinasikan dengan relaksasi. “Pengembangan ini akan memberikan peluang baru untuk menumbuhkan industri properti di Batam,” ujarnya pada Selasa, 25 Oktober 2022 di Hotel Harris Batam Center.

Namun optimisme pimpinan perusahaan konstruksi itu masih menyisakan tanda bahaya resesi dan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah. Namun, kita sekarang dihadapkan pada resesi global yang membayangi, dengan banyak negara maju di bawah tekanan, kata Harris Hotel pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Sinyal Resesi tahun 2023 masih adakah harapan Investasi Properti?

Dia menyebutkan tiga tantangan untuk mengembangkan sektor properti di Batam. Pertama, selesaikan rumah tanah liat (Ruli) secara perlahan. Dia mengatakan, masalah Ruli selalu menjadi penghambat pengembangan properti. “Penanganan kasus Ruli sangat dekat dengan masa Pilkada. Terkadang ada permintaan khusus agar acara Ruli ditunda. Sehingga pembangunan terhambat,” ujarnya.

Tantangan kedua adalah hukum yang tumpang tindih antara Batam dan Pusat. Sebagai contoh, pada tahun 2013 telah dikeluarkan SK tentang hutan lindung. Proses aset yang sudah berjalan harus dihentikan. Tumpang tindih ini menciptakan penghalang. “Tidak hanya hutan lindung. Undang-undang seperti desa lama, OSS, PBG, tata ruang, AMDAL, reklamasi, FTZ, KEK dan peraturan lainnya telah terpengaruh,” katanya. Kami harap tidak. Karena efek dominonya sudah terasa,” ujarnya.
Talkshow Pembangunan Ekonomi Kota Batam Pasca Pandemi 2022 di Hotel Harris Batam Center, Selasa 25 Oktober 2022 Foto: gokepri/Engesti

Tanggapan keras Achiar terhadap tanda-tanda resesi global muncul dari tanda-tanda publik. Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan peringatan risiko untuk ekonomi pada tahun 2023, karena khawatir 31 negara yang menyumbang sepertiga dari ekonomi dunia dapat tergelincir ke dalam resesi dan inflasi dapat memburuk. Dampaknya bisa meluas ke dunia usaha di Indonesia.

Dalam kesempatan lain, Miftachul Chori, Ketua Tim Pelaksana KEKDA Perwakilan Bank Indonesia (B) Provinsi Kepri, mengatakan, risiko Kepri terseret resesi ekonomi sangat rendah dan ada . Kami masih berharap untuk pertumbuhan lebih lanjut. Namun Kepulauan Riau masih akan memberikan dampak negatif yaitu penurunan permintaan ekspor.

Diperkirakan Indonesia akan menjadi salah satu negara yang menghadapi ancaman keruntuhan ekonomi pada tahun 2023. Namun industri di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di Batam, diharapkan mampu memperluas pasar. Oleh karena itu, ketika negara pasar produk industri di Kepulauan Riau mengalami resesi ekonomi, produk dari Kepulauan Riau dapat masuk ke negara lain sebagai pasar baru.

. Tahun 2019 risikonya tinggi, karena permintaan domestik menurun,” kata Miftachul.

Oleh karena itu, industri akan terpengaruh oleh kegagalan negara lain pada tahun 2023. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, ada empat negara yang paling tahan menghadapi ancaman keruntuhan ekonomi pada 2023. , Indonesia, India, Brasil, dan Meksiko.

“Industri harus memperluas atau mencari pasar baru. Sehingga ketika permintaan produk industri menurun, akan ada pasar baru untuk memperkuat ekspor,” ujar Miftachul.

Tentu saja, banyak negara saat ini mengalami kemerosotan ekonomi yang parah. Setelah pandemi Covid-19, perang Ukraina pecah. Kemudian, banyak negara menghadapi krisis pangan dan energi. “Jadi krisis saat ini sangat serius. Tapi pada kenyataannya, krisis itu tidak terjadi hanya sekali. Jadi ada siklus krisis. Tapi masing-masing krisis ini memiliki karakter yang berbeda-beda,” jelasnya.

Saat ini, meski mengalami penurunan permintaan ekspor, Indonesia dinilai masih aman. . Karena kebutuhan domestik kita masih terlindungi. .

Batam diketahui tidak akan diuntungkan dari permintaan domestik. Batam sejauh ini diuntungkan dari permintaan ekspor. Untuk mencari pasar baru, untuk menutupi, ketika permintaan negara tujuan ekspor menurun, ada alternatif pasar baru,” katanya.

Sekretaris Daerah Kota Batam Geoffrey Hamid percaya Batam dapat (dan akan) bertahan dari resesi pada tahun 2023.

Menurutnya, Kota Batam selalu bisa bertahan jika dilanda berbagai keterpurukan ekonomi. Terlepas dari kebijakan pemerintah daerah, sektor pengolahan atau manufaktur Batam masih mampu bertahan dari resesi.

Untuk 2019, wabah Covid-19 turun 2%. Pada tahun 2021, kami akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,75. Itu muncul karena kebijakan.

Ia juga memprediksi resesi ekonomi tidak akan berdampak signifikan bagi Kota Batam. Karena kota Batam merupakan salah satu kota yang memiliki magnet tinggi untuk investasi dan kerjasama lainnya bagi negara tetangga lainnya.

Namun, pihaknya bersama Forcombinda Kota Batam masih melakukan persiapan agar resesi ekonomi tidak berdampak negatif terhadap Kota Batam. “Dalam hati kecil saya, itu tidak akan berdampak apa-apa. Banyak investasi yang masuk ke Batam. Artinya kepentingan negara maju sangat berpengaruh. Bahkan jika ada perang antara Rusia dan Ukraina, Batam tidak akan terpengaruh. Kita harus optimis,” ujarnya.

Sinyal Resesi tahun 2023 masih adakah harapan Investasi Properti?

Menurut pengamat ekonomi Universitas Internasional Batam Suyono Saputro, pada tahun 2010 Ada beberapa sektor yang bisa terkena dampak resesi global pada 2023.

Jika terjadi penurunan ekonomi, maka sektor manufaktur akan berdampak signifikan terhadap Kepulauan Riau. Meski persepsi resesi ekonomi masih abu-abu. Namun untuk menghindari dampak tersebut, dia meminta semua pihak melindungi sektor manufaktur. Hal ini karena beberapa tujuan ekspor Indonesia mungkin menghadapi beberapa perlambatan ekonomi.

Dia mengatakan jika terjadi penurunan ekonomi, ekspor Indonesia akan melambat. Akibatnya, permintaan terhadap industri manufaktur akan berkurang. Jika pemerintah tidak mengembangkan langkah-langkah taktis, ekonomi Kepulauan Riau yang baru direvitalisasi bisa runtuh. “Dampaknya sangat besar, kesempatan kerja berkurang. Jadi multi-player effect membuat industri kurang produktif.”


Sejalan dengan pemulihan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau akan kembali ke jalur positif sepanjang tahun 2022, setelah sempat mengalami kontraksi pada tahun lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *